Jumat, 03 Februari 2012

JAGALAH KELUARGAMU DARI SIKSA API NERAKA,


--------------------------------------------------------
kisah tentang seorang yang ahli ibadah, orang ini selalu melaksanakan semua yang di perintahkan allah swt dan menjauhi segala yang dilarang,
ketika hendak masuk surganya allah swt, kaki kanannya beliau pun telah menyentuh syurganya allah swt.

kemudian terdengar teriakan dari arah belakang
" wahai allah..
 apa pantas orang kafir itu engkau masukan kedalam syurgamu..
jangan masukan ia ya allah.. mamba masih punya urusan dengan beliau "

kemudian orang itu terhenti dan bertanya :
" wahai allah kenapa hamba di bilang kafir.. engkau maha tahu apa yang hamba kerjakan dimuka bumi, hamba selalu beribadah kepadamu dan menjauhkan semua larangan - laranganmu.. siapakah orang itu yang tega mengatakan hamba kafir ya allah.. "

itu adalah keluargamu.. itu istri dan anak-anak mu..

kemudian orang (si suami) itu bertanya kembali :
" ya allah kenapa hamba si bilang kafir oleh mereka padahal semua keperluan mereka telah hamba penuhi : rumah, pakaian, makan mereka telah hamba penuhi tanpa kurang satu apapun ya allah.. "

di pengadilan allah yang maha adil si istri dan anak-anaknya pun berbicara :
" ya allah.. hamba memang kafir ya allah.. hamba memang lalai akan perintahmu (karena hamba tidak tahu ya allah) dan ketika hamba lalai tidak ada yang mengingatkan hamba akan kejamnya siksamu..
ketika hamba lalai si kafir (si suami) itu hanya memikirkan dirinya, sikafir itu tidak pernah menasehati kami..
kami tidak rela kalau si kafir itu masuk kedalam syurgamu ya allah..
sedangkan kami engkau masukan kedalam nerakamu ya allah..
kami tidak rela kami tidak ikhlas ya allah..
karena yang menyebabkan hamba kafir adalah hambamu yang kafir(suami) itu..

si ahli ibadah tersebutpun tidak jadi masuk syurganya allah yang tidak dapat disamakan dengan tepat manapun, akhirnya mereka sekeluarga dimasukan kedalam neraka yang sangat pedih..  
---------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar