Rabu, 12 Agustus 2015

Tujuh Anggota Badan Saat Sujud

السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ الله صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ:(( أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ، عَلَى الجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ، وَاليَدَيْنِ ، وَالرُّ كْبَتَيْنِ، وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ،
وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ)). رواه البخاري ومسلم
Artinya, Dari anas r.a , Rasulullah SAW Bersabda.
” Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang (anggota), dahi, beliau menunjukan dengan tangannya ke hidungnya, dua tangan, dua lutut dan kedua ujung jari jemari kaki dan tidak melipat baju dan rambut”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada malam hari ini kita akan mengkaji sedikit  tentang hadits nya baginda Rasulullah Saw  dalam kitab Nurul Iman yang di rangkum oleh Al Habib Umar bin Hafidz semoga di panjangkan umur sehat badanya  di sehat kan badannya, sampailah  kita pada hadits yang  – ke 31,  hadits yang di riwayat  dari ibn abbas  atau sepupunya  Rasulullah Saw , beliau adalah Abdullah bin Abbas  , sayidina Abbas adalah paman nya Nabi yang paling muda,  yang umurnya  2 tahun lebih tua dari Rasulullah Saw  sehingga imam ibn Abbas  meriwayat kan hadits ini sangat kecil  akan tetapi luar biasa dekat dengan Rasulullah sehingga Rasulullah Saw  pernah mendoakan agar ibn Abbas ini menjadi  seorang yang ahli di dalam urusan agama  sehingga begitu cerdas dan beliau banyak meriwayatkan hadits Nabi Muhammad Saw   , beliau meriwayatkan hadits 1660  hadits  nya Rasulullah Saw  dan sebagian pendapat ulama ‘’ orang yang  pertama di lahirkan, di bawa, di adzani  dan di Komati oleh Rasul  melalui kuping kanan dan kuping kirinya  yaitu imam Abdullah bin Abbas  dan sampai detik ini kita juga masih  menggunakan tradisi tersebut  sebagaimana  yang telah di ajarkan oleh baginda Rasulullah Saw  kepada imam Abdullah bin Abbas
Di riwayatkan oleh imam Abdullah bin Abbas semoga Allah meridhainya dan semoga kita mendapatkan barakahnya amin, dari Rasulullah Saw suatu hadits yang sangat mulia, beliau bersabda أُمِرْتُ  saya di perintah oleh Allah  , tidak ada yang boleh memerintah   Nabi kecuali Allah  melalui malaikat Jibril  , aku di perintah oleh Allah melalui malaikat Jibril  , malaikat Jibril adalah  malikat yang sangat  cinta terhadap Rasulullah Saw  sehingga perjumpaan malaikat Jibril dengan Rasulullah lebih dari 10000 ribu  kali  perjumpaan,   ada nabi yang di jumpai oleh malaikat Jibril hanya sekali  ada  yang sampai  100 kali  ada yang sampai 500 kali  akan tetapi sayidina Rasulullah lebih dari 10 000 kali perjumpaan,  makanya pas  Rasulullah meninggal yang pertama menangis  dari kalangan malaikat adalah malaikat Jibril   karena kalau Nabi meninggal  berarti  tidak ada Nabi lagi yang akan di utus  dan di jumpai oleh malaikat  Jibril,  selesai tugas nya   tugas malaikat Jibril  di utus untuk  Nabi dan Rasul, selesai dengan wafatnya Rasulullah Saw  , aku di perintah oleh Allah أَنْ أَسْجُدَ  agar aku sujud
Artinya sujud  adalah merendahkan diri  ‘’ akan tetapi dalam maksud   sujud disini adalah ‘’ meletakan jidat  untuk sujud di tempat sujud ‘’
 Baik dia sujud di tanah terbuka atau ada sajadahnya  atau di masjid atau di mushala  intinya sujud
وجعلت لي الأرض مسجدا وطهورا
Aku  di perintahkan untuk sujud  menggunakan tujuh tulang  ‘’ a’dzum ‘’ jamak  atau banyak yang artinya tulang – tulang  , mufradnya ‘’ adzmun ‘’  tulang satu
Saya di suruh oleh Allah untuk sujud   meletakan tujuh anggota  tulang
1.                          عَلَى الجَبْهَةِ meletakan  tulang dahi di tempat sujud ,وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ ِ هِ akan tetapi nabi  menunjuk jidatnya ke hidungnya sehingga  oleh ulama  itu menjadi anjuran sunah  kalau orang sujud   dengan hidungnya juga  karena waktu Rasul ketika mengajarkan kepada  para sahabatnya  وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ nabi   mengisyaratkan ke hidungnya  , jadi kalau orang sujud usahakan mata terbuka  lalu hidung juga
ikut sujud
 kemudian yang kedua dan ketiga  وَاليَدَيْنِ kedua  telapak tangan  lalu yang ke empat dan kelima  dua lutut
وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ، dan yang ke enam dan  ke tujuh  jari jari dari kaki kanan dan jari  jari dari kaki kiri وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ  dan tidak  melipat baju dan  rambut   kita jelaskan sedikit  tentang hadits ini
Sujud merupakan  rukun shalat kita  baik shalatnya wajib atau shalatnya sunnah  yang namanya ruku’ dan sujud tidak bisa di pisahkan,  oleh karenanya Nabi kalau melihat khususnya ruku dan sujudnya salah  langsung di katakan oleh nabi صلي فإنك لم تصلي  ‘’ ulangin  shalat mu karena shalatmu tadi  tidak sah ‘’  kenapa  , karena ruku’ dan sujud nya tidak benar  .  kadang kala ada orang yang  rajin ibadah  kalau shalat  sunnah dia banyak sekali lakukan akan tetapi  kadang  kala  dia tidak tau ilmunya,  sujudnya sujud yang tidak di anjurkan dan di ajarkan oleh Rasulullah Saw  boleh jadi shalatnya tidak sah dan tidak di terima oleh Allah Swt  makanya menuntut ilmu itu penting makanya di dalam suatu hadits baginda Rasulullah Saw ‘’ sempurnakan ruku dan sujud kalian  karena sesungguhnya  aku melihat dari balik punggungku  siapa yang ruku’ dan sujudnya tidak benar  , aku bersumpah yang jiwaku pada genggamanya dan dalam qudrahnya Allah Swt   Allah memberikan aku mu’jizat   aku bisa tau yang di belakang saya ‘’ kalau ada sahabat shalatnya tidak benar maka aku di beri tahu oleh Allah Swt .
Makanya shalat cepat boleh saja  yang penting bacaan fatihahnya rapih  kemudian ruku’ dan sujudnya sempurna  batas orang ruku yang benar adalah badanya sampai bongkok dan tanganya memegang dengkulnya  kalau sujud kepalanya sampai di  tempat sujud  dan bahgian belakangnya  bagian yang paling tinggi  , dan dua telapak tanganya dua lututnya dan dua jari bagian belakang wajib  menyentuh ketika sujud  jadi shalat cepat sah sah saja yang penting  rukunya tidak ada yang di tinggal  sehingga Rasulullah pernah mengatakan ‘’ tidak sah orang yang shalat ruku’ dan sujudnya tidak sempurna ‘’
‘’ di ceritakan dahulu kala ada imam yang namanya imam Hudaifah  dia melihat seseorang yang ruku’ dan sujudnya tidak benar  lalu dia mengatakan kepada muridnya  ;’’  ini  orang kalau  seperti ini terus shalatnya  sampai dia mati  dia  mati di luar agamanya Rasulullah Saw  karena Rasulullah tidak mengajarkan seperti itu  , Nabi shalatnya indah, rapih ‘’
‘’  di suatu hari Nabi ada di suatu ujung masjid  , di dalam suatu riwayat Abu Hurairah meriwayatkan  ‘’ ada seseorang datang  melihat ada seseorang di pojokan dia kasih salam ;’’ asalamu’alaikum  , rupanya Rasulullah;,  setelah salam di jawab lalu dia langsung shalat  lalu setelah selesai shalat Nabi mengatakan صلي فإنك لم تصلي  ya fulan maafkan ya shalat kamu tadi berantakan  , maka ulangi , lalu dia ulangi lagi  dan orang tersebut baru sadar ternyata orang yang   menegor dia langsung Rasulullah Saw  , lalu orang tersebut mengulangi lagi shalatnya  lalu kata Nabi صلي فإنك لم تصلي    tidak benar shalat mu maka ulangilah lagi  , lalu orang tersebut mengulangi lagi shalatnya  lalu sampai tiga kali orang tersebut mengulangi shalatnya lalu kata  Nabi Saw صلي فإنك لم تصلي       kemudaian  orang tersebut   di suruh shalat lagi oleh Nabi lalu dia mengatakan  ‘فَعَلِّمْنِي’ saya tidak tau ya Rasul tata cara shalat yang betul  maka ajarkan saya tata cara shalat yang baik ‘’ lalu kata Nabi kalau kamu mau shalat sempurnakan wudhu mu  , lalu setelah itu menghadaplah kepada kiblat , setelah itu bacalah Al Qur’an  , membaca Al Fatihah lalu membaca surat ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا setelah itu kamu ruku  sampai betul betul tuma’ ninah , jadi kata ulama tuma’ninah itu menjadi  rukun  nya sujud , rukunya I’ tidal  , rukunya ruku, rukun nya duduk di antara dua sujud  harus ada tuma’ ninah  kalau tidak ada tuma’ ninahnya maka tidak sah , ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ kamu I’ tidal dan ada tuma’ ninahnya ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا begitu juga kamu sujud  harus ada tumaninahnya  baru shalat anda di terima oleh Allah Swt  .
Hadirin hadirat ini hadits penting  sangat berhubungan dengan seseorang  yang ingin mempelajari ilmu fikih  , kalu ada  orang shalat  ribuan raka’at  akan tetapi sujudnya tidak benar  maka shalatnya tidak sah  , yang tujuh tulang  untuk sujud  harus sampai ke bumi   , contoh ada orang shalat  menggunakan imamah akan tetapi jidatnya  terutup  maka shalatnya tidak sah,  wajib  terbuka walaupun Cuma sedikit  , tangan juga begitu  tangan tidak di letakan maka shalatnya tidak sah  , perlu juga  di perhatikan antara perbedaan sujud  laki laki dan perempuan  , kalau laki – laki kita di anjurkan oleh Rasulullah agar kalau kita sujud  agar membentangkan kedua telapak tanganya   tidak boleh rapat dan siku kanan dan kiri tidak boleh menempel dengan perut  ini kalau laki – laki akan tetapi kalau perempuan  di tempelkan  di usahakan kalau perempuan di anjurkan oleh Rasul lebih  tertutup bahkan  shalatnya  lebih bagus jangan di tengah rumah akan tetapi di dalam kamar , andaikata ada tempat yang lebih gelap  , maka lebih di anjurkan di tempat yang lebih gelap  supaya  lebih tertutupnya  , kalau laki  – laki  terbuka     bahkan kata Nabi ada orang shalat sujudnya seperti onta  tangan nya yang dahulu menyentuh bumi  , kalau kita mau sujud lalu bukan lutut kita yang  lebih dulu menyentuh bumi  pertama  di sentuh bumi adalah tangan maka laksana  onta  , kecuali sakit itu udzur  , sudah tua udzur , dan juga kata nabi ada orang sujud seperti anjing  dia sujud sikunya juga ikut sujud  , itu binatang anjing kalau duduk seperti itu , oleh karena itu nabi melarang sujud seperti itu  , anjuran nabi kalau kita sujud  terbuka  kalau kita shalat sendiri maka rentangkan
‘’ bahkan dalam riwayat seandainya ada anak kambing  kalau nabi sujud mau melintas  di bawah  tanganya nabi bisa saking lebarnya  akan tetapi tidak terlalu lebar ‘’
 Nabi kalau shalat sendiri tidak menjadi imam beliau  melentangkan tangannya  kalau jamaah di anjurkan tidak terlalu membentangkan tangan  karena bisa mengganggu orang di sebelah kanan dan kiri kita  dan juga jangan  terlalu rapat karena kalau rapat adalah anjuran untuk kaum wanita  jadi agak terbuka sebaris dengan pundak  , posisi pundak dan  tangan sebaris matanya terbuka  dan sujud dan ruku juga tidak boleh membaca surat al Qur’an ‘’ dalam riwayat Nabi pernah melarang sahabat sahabat  baginda Rasulullah Saw قراءة القرآن في الركوع والسجود  ينهي,   Rasul melarang  membaca al Qur’an ketika  posisi ruku dan posisi sujud  , dan kalau do’a adalah di anjurkan ketika kita sujud banyak  membaca do’a  ‘’ sehingga dalam hadits nya Nabi SAW pernah mengatakan أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد’’؛   ‘’ keadaan hamba yang paling dekat dengan Allah Swt  ketika dia sujud   , maka ketahuilah ketika kita sedang sujud  kita sedang dekat dengan Rahmatnya  , dekat dengan maghfirahnya فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ   maka banyak lah anda berdo’a  , menggunakan  bahasa apa saja silakan  yang penting jangan sampai terlontar  dari mulut kita  cukup dalam hati  ‘’ dalam suatu hadits di ceritakan  beliau adalah orang yang paling lama sujudnya   , Nabi kalau shalat  sendiri  lamanya sama seperti beliau saat berdiri  dan Nabi kalau shalat sendiri beliau membaca suratnya surat Al Baqarah  , surat Ali Imran , surat Annisa , itu Al Baqarah aja kurang lebih tiga jus   jadi Nabi kalau sujud terutama shalat sendiri  lama sekali sujudnya   kadang sambil sujud beliau sambil menangis itulah Rasulullah Saw  tidak pernah  Nabi memperlama sujud  ketika menjadi imam kecuali  pada satu  hal  , di dalam suatu riwayat pernah sedang sujud sujudnya panjang sekali sebelum shalat beliau sambil menggandeng sayidina Hasan dan sayidina Husein saat mau mengimami shalat di bawa cucu kesayanganya sebelum takbir  cucunya di taru di sebelah kananya lalu beliau shalat  lalu  ketika Rasul sujud  begitu lamanya Nabi sujud sampai salah seorang sahabat mengira Nabi sudah bangun dari sujudnya dia angkat kepala dan dia melihat  cucunya Nabi yang dua ada di punggungnya Rasulullah Saw  , makanya Rasul lama betul  di tunggu oleh semua sahabat sampai selesai dari shalatnya setelah selesai daripada shalat sahabat tersebut Tanya pada Rasulullah Saw
‘’ Ya Rasulullah kami kira ada sesuatu  perkara terjadi kepada engkau  boleh jadi engkau meninggal atau  sedang turun wahyu makanya  kami tetap mengikuti  walaupun lama sujudnya  , maka Nabi pun mengatakan semua itu tidak apa apa  Cuma tadi pas saya sedang sujud   Hasan dan Husein naik ke punggung  saya  , saya tidak mau angkat kepala saya   nanti mereka turun saya biarkan saya persilakan sampai mereka nyaman sampai mereka turun sendiri baru saya angkat kepala saya  , hal ini karena kasih sayangnya Rasul kepada sayidina Hasan dan Husein  , ‘’
Hadirin  di dalam riwayat  Rasul sujud di atas sajadah kecil  yang seukuran kepala saja  , dan kita di zaman sekarang ini  kita harus hati hati banyak sajadah yang di buat oleh orang non muslim sehingga kadang kala ada gambar salibnya  kadang ada  bentuk binatang anjing  ,  Nabi kadang kala sujud di sajadah yang kecil  , kadang kala Nabi sujud di atas tiker sampai membekas tikar tersebut karena seringnya Rasul sujud  yang membekas hitam bukan jidatnya Nabi
 Pernah ada  riwayat ada seorang pemuda yang jidatnya hitam kemudian di panggil oleh Nabi ada apa di jidatmu kata Nabi مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ  ya Rasulullah  masya Allah  lalu kata Nabi andaikata  tidak  Nampak bekas ini  maka hal ini lebih baik  , takutnya menjadi lambang ria  ‘’ dan kalau kita sujud ada syaratnya di antaranya memberatkan kepala  bukan di gesek gesek  , kalau orang sujud memberatkan kepalanya wajib  ‘’ ukuran nya kata ulama kalau di taru kapas  karena dia sujud  kapas tersebut mengempes  berarti sujud  itu sah  bukan sujud asal menempel kan kulit di tempat sujud maka hal ini tidak sah  dan  tidak sah juga shalat di atas sorban  yang masih menempel di  badannya  atau imamah yang masih menempel di kepala lalu  di pakai sujud  atau lengan baju sehingga dalam hadits pada malam hari ini وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ)).
 Tidak boleh sujud di atas lipatan baju maksudnya  apa saja yang menempel di badan  baik  itu baju sapu tangan , sorban , sarung , tidak boleh sujud dengan sesuatu yang bergeraknya dia  , terkecuali dia menggunakan sorban lalu sorban tersebut di copot   di taruh baik itu di awal shalat atau di pertengahan shalat  yang penting saat dia sujud sudah tidak menempel lagi  boleh  akan tetapi kalau sudah tidak menempel  tidak sah dan juga  rambut dan  ini khusus untuk kaum pria  maksudnya adalah laki laki yang berambut panjang  jangan sampai pas ketika sujud rambutnya menutupi  jidatnya
Wasalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah
Masjid Raya Almunawar Pancoran, 13 Juli 2015
~ Habib Alwi Alhabsy ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar