Selasa, 11 September 2012

SYEKH ABDUL QADIR AL'JAELANI


Nama lengkap beliau adalah Abu Soleh Muyhidin Abdul Qadir bin Musa Aljaelani Alhasani Alhuseini , dilahirkan di suatu tempat bernama “JAELAN” pada tanggal 1 romadhon tahun 471 H suatu daerah yang terletak dibagian luar dari negeri THABARISTAN. Beliau masih ada nasab dengan Rosululloh SAW.Beliau sejak muda gemar menuntut ilmu diantara guru-guru beliau adalah Syeck Abi al wafa’ , Syeck Abil Khaththab al kalwadzani, dan Syeck Abil Husein Abu ya’la, dan masih banyak guru-guru lainnya . Syech Abdul Qodir Al jaelani dengan penuh jeripayah berusaha memperoleh ilmu -ilmu agama seperti ilmu Fiqh, ilmu adad, ilmu thoriqoh sehingga dirinya menyebabkan menjadi seorang yang a’lim .

Beliau selalu dalam keadaan suci ( mempunyai wudhu terus) mengerjakan sholat subuh masih menggunakan wudhu’ yang diambil ketika hendak mengerjakan sholat isya’. Apabila berhadast maka beliau cepet-cepat mengambil air wudhu’. Setiap malam sehabis sholat isya hingga menjelang sholat subuh waktu nya dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT dengan memperbanyak dzikir, tafakkur dan bertawajjuh kehadiratNYa. Sehingga beliau kurang tidur. Bagi beliau mempunyai pendirian hidup yang selalu didasarkan kepada tuntunan ajaran islam, beliau lebih suka makam rumput yang halal dari pada roti yang diperoleh dengan jalan Syubhat(samar) ini sikap kehati-hatian terhadap kehidupan dunia ini terutama terhadap benda apa saja yang syubhat kedudukannya apalagi terhadap benda yang jelas-jelas haram hukumnya.

Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Syech Abdul Qadir Jaelani menghabiskan waktunya sebagai pengembara Sufi di padang pasir Irak dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Bagdad pada tahun 656 H/1258 M.




Diceritakan dalam kitab Manakib Syeck Abdul qodir al jalelani bahwa beliau melihat Cahaya agung yang memenuhi ufuk dan dari balik cahaya itu kemudian keluarlah sebuah gambaran tubuh ,lalu terdengar lah suara memanggil beliau: “Hai Abdul Qodir …!! Akulah Tuhan Mu !! sekarang aku nyatakan kepadamu bahwa semua yang haram aku halalkan padamu.” Maka berkatalah Syeck Abdul Qodir Al Jaelani :”aku berlindung kepada Alloh Dari syaithon yang terkutuk”, kemudian beliau ditanya,”Dari manakah kamu mengetahui bahwa dia aku ini syaithon…? Beliau menjawab dari perkataanmu “Telah aku halalkan yang haram padamu.”sebab aku (Syeck Abdul Qodir Al jaelani) tahu bahwa Alloh tidak pernah memerintahkan untuk berbuat kejahatan.”

Dikisahkan pula pada saat ibunya sudah berusia 60 tahun. Kemudian setelah ia menanjak ke masa remaja, ia pun minta izin pada sang ibu untuk pergi menuntut ilmu. Oleh sang ibu, ia dibekali sejumlah uang yang tidak sedikit, dengan disertai pesan agar ia tetap menjaga kejujurannya, jangan sekali-sekali berbohong pada siapapun. Maka, berangkatlah Syechk Abdul Qodir muda untuk memulai pencarian ilmunya. Namun ketika perjalanannya hampir sampai di daerah Hamadan, tiba-tiba kafilah yang ditumpanginya diserbu oleh segerombolan perampok hingga kocar-kacir. Salah seorang perampok menghampiri Syeck Abdul Qodir, dan bertanya, “Apa yang engkau punya?” Syeck Abdul Qodir pun menjawab dengan terus terang bahwa ia mempunyai sejumlah uang di dalam kantong bajunya. Perampok itu seakan-akan tidak percaya dengan kejujuranSyeck Abdul Qodir, kemudian ia pun melapor pada pemimpinnya. Sang pemimpin rampok pun segera menghampiri Syeck Abdul Qodir dan menggeledah bajunya. Ternyata benar, di balik bajunya itu memang ada sejumlah uang yang cukup banyak. Terheran-heran kepala rampok itu lalu berkata kepada Syeck Abdul Qodir: “Kenapa kau tidak berbohong saja ketika ada kesempatan untuk itu?” MakaSyeck Abdul Qodir pun menjawab: “Aku telah dipesan oleh ibuku untuk selalu berkata jujur dan tidak boleh berbohong . Dan aku tak sedikitpun ingin mengecewakan ibuku ” Sejenak kepala rampok itu tertegun dan merenung dengan jawaban syeck Abdul Qodir, lalu berkata: “Sungguh engkau sangat berbakti pada ibumu, dan engkau pun bukan orang sembarangan.” Kemudian ia serahkan kembali uang itu padaSyeck Abdul Qodir dan melepaskannya pergi. sejak saat ituKepala perampok beserta anak buahnya diberi Hidayah Oleh Alloh SWTdan bertaubat untuk tidak melakukan perbuatan merampok lagi.

Dan diantara Karomah Syeck Abdul Qodir Al Jaelani yang di terangkan dalam kitab Lubabul ma’ni, pernah ada seorang wanita berkunjung kepada Syeck Abdul Qodir Al jaelani dengan membawa anaknya agar berguru kepadanya, kemudian diperintahkan agar ia bermujahadah dan menlajani cara-cara hidup nya para ulama shalapus sholeh, lalu pada suatu saat wanita tadi melihat anaknya sangat kurus dan mengetahui anaknya makan roti yang basi dan buruk dan ketika wanita itu masuk ketempat Syeck Abdul Qodir Al jaelani dilihatnya ada tulang-tulang ayam bekas dimakan daging-dagingnya, maka wanita itu menanyakan tentang hal itu, kemudain Syeck Abdul qodir Al jaelani meletakkan tangannya diatas tulang-tulang ayam itu seraya berkata ” Bangkitlah dengan izin Alloh yang telah mengidupkan tulang-tulang yang telah hancur.” Makabangkitlah tualng-tulang itu menjadi ayam kembali seraya berkokok” laa ilaha illalloh muhammad rosululloh syeck abdul qodir waliyulloh..”

Peristiwa ini adalah merupakan Khoriqul ‘adat (diluar kebiasaan ) atau karomah yang diberikan Alloh SWT kepada wali-wali alloh, meskipun demikian itu menurut akal manusia biasa digambarkan sebagi suatu kejadian yang sama sekali tidak dapat diterima oleh oleh akal itu sendiri , akan tetapi bagaimana pun kenyataan peristiwa itu membuat akal manusia menjadi sadar untuk berkesimpulan betapa besar kekuasaan Alloh

Senin, 10 September 2012

Ini dia ajaran sesat Tajul Muluk yang disebarkan di masyarakat Sampang






Ajaran yang disebarkan Tajul Muluk, menurut para ulama yang tergabung dalam Forum Musyawarah Ulama (FMU) Madura dan Badan Silaturrahim Ulama Pesantren Madura (BASSRA), adalah terkategori sebagai Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah. Dalam sebuah dokumen hasil penelitian tentang Syiah di Sampang dikatakan secara resmi untuk menelusuri ajaran-ajaran Tajul melalui dokumen memang sulit dilakukan, karena buku-buku ajaran Tajul sudah sulit diakses dan sulit diketahui keberadaannya.

Tetapi, karena pada tahun 2006 Tajul pernah dipanggil oleh para ulama, sanak kerabatnya dan pemerintah untuk mengklarifikasi ajarannya, pada saat itu Tajul membawa setumpuk literatur kitab-kitab Syiah. Seperti diketahui literatur Syiah yang terkenal di antaranya
  • Al Kafi karya al-Kulani
  • Man La Yahdhuruhul Faqih karya Muhammad bin Bawaih al-Qummi
  • Tahdzibul Ahkam dan Al Istibshar karya Abu Ja'far Muhammad bin Hasan al-Thusi.
Berdasarkan dokumen-dokumen yang ada, ajaran Tajul Muluk yang mencolok di masyarakat mencakup : rukun iman, rukun Islam, cara salat, nikah mut'ah, azhan, iaqamah, wudhu, salat jenazah, aurat dan pelaksanaan perayaan-perayaan.

Rukun Iman.
Rukun iman yang diajarkan Tajul terdiri atas lima rukun:
(1) Tauhidullah (pengesaan Allah),
(2) An-Nubuwah (Kenabian),
(3) Al-Imamah, yang terdiri dari 12 imam,
(4) al-Adil dan
(5) Al-Maad (Hari Kiamat/Pembalasan).

Rukun Islam.
Rukun Islam menurut mereka ada delapan, di antaranya:
(1) Salat (tidak menggunakan syahadat),
(2) Puasa,
(3) zakat,
(4) Khumus (bagian 20% dari harta untuk jihad fi sabilillah),
(5) Haji, tidak wajib ke Makkah, cukup ke Karbala,
(6) Amar Ma'ruf Nahi Munkar,
(7) Jihad fi Sabilillah (jihad jiwa raga),
(8) Al-Wilayah (taat kepada Imam dan bara' terhadap musuh-musuh Imam).

Salat.
Salat yang diajarkan Tajul muluk hanya dilakukan tiga waktu saja, yakni :
  •  Zuhur digabung dengan Ashar (dilakukan 1 kali saja),
  • Maghrib digabung dengan Isya' (dilakukan 1 kali saja) dan Subuh merupakan bonus (tidak perlu dilakukan).


Menurut catatan laporan masyarakat yang diterima Kejaksaan Negeri Sampang per tanggal 21 Desember 2011, disebutkan bahwa pada saat salat tidak ada bacaan fardhu. Kemudian sesudah salam ada takbir tiga kali yang intinya melaknat sahabat Nabi, yakni Abu Bakar, Umar dan Utsman karena dianggap kafir.

Nikah Mut'ah (Kawin kontrak).
Disebutkan pernikahan yang dilakukan tanpa wali dan saksi bisa dilakukan hingga 100 kali. semakin banyak mut'ah maka derajat imannya semakin tinggi. Menurut laporan, salah satu pengikut Tajul, Alimullah melakukan mut'ah dengan Ummul Qurro, yang masih muridnya sendiri. Karena tak disetujui kedua orang tua masing-masing, mereka akhirnya cerai.

Azhan.
Azhan yang dipraktikkan ditambah dengan kalimat Asyhadu anna Aliyan wali Allah dan Asyhadu anna Aliyan hujjatullah.

Wudhu.
Wudhu cukup menggunakan air sedikit, satu gelas saja cukup untuk mengusap. Menurut pengikut Tajul, wudhu hanya dilakukan dengan membasuh muka dan tangan saja. Sedangkan yang lainnya hanya diusap. Kalau tidak sama seperti itu, batal wudhunya.

Salat Jenazah.
Salat jenazah menurut mereka hanya merupakan doa, tidak wajib dan tidak memakai wudhu dan salam.

Aurat.
Aurat bagi mereka hanyalah pada alat vital saja. Memakai pakaian tidak suci tidak masalah asalkan yang dipakai alat vital suci.
Ajaran lainnya yang sampai kepada masyarakat adalah bahwa al-Quran yang ada saat ini sudah tidak orsinil lagi karena sudah diubah oleh sahabat Nabi, Utsman bin Affan. Mereka meyakini Al Quran yang asli tiga kali lebih banyak dari Al-Quran yang ada sekarang. Al Quran yang lengkap dan utuh itu diyakini sedang dibawa oleh Imam Mahdi yang ghaib.
Selain itu mereka juga mengharamkan salat tarawih, salah duha, puasa asy-Syura, makan jeroan dan ikan yang berisik. Buka puasa mereka lakukan pada waktu Isya.

Sementara BASSRA, berdasarkan hasil rapat pada Selasa 3 Januari 2012, menyimpulkan ada 10 poin kesesatan ajaran Tajul Muluk, antara lain:

  • Pertama, mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam.
  • Kedua, meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil al Quran dan Sunnah
  • Ketiga, meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Quran
  • Keempat, mengingkari otensitas dan kebenaran Al-Quran
  • Kelima, menafsirkan Al Quran tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
  • Keenam, mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai ajaran Islam
  • Ketujuh, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul
  • Kedelapan, mengingkari Nabi muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir
  • Kesembilan, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat
  • Kesepuluh, mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.
Ajaran Tajul ini tidak serta merta diberikan langsung kepada semua pengikutnya. Bagi kalangan awam ajaran-ajaran ini disampaikan secara bertahap. Jadi bagi mereka yang awam dan baru bergabung dengan kelompok Tajul bisa saja mereka akan menganggap semua tudingan ini sebagai fitnah.

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang warga yang pernah menjadi pengikutnya, M Nur, sejak 2008 Tajul mulai menyampaikan khutbah Jumat bahwa rukun Islam ada 8, rukun iman ada 5, khalifah Nabi Muhammad Sab bukan Abu Bakar, Abu Bakar dikatakan merampok dari Ali.
M Nur mengaku setelah kurang lebih dua tahun menjadi pengikut Tajul, ia baru tahu adanya penistaan terhadap sahabat Nabi. Menurutnya ia pertama kali terkejut ketika ada perayaan Ghadir Khum di Pasean, Pamekasan, di rumah Habib Mustofa. saat itu dibahas ketentuan khalifah yang sudah ditentukan oleh Allah khusus kepada Ali, tetapi dirampok oleh Abu Bakar. Puncak dari acara peringatan Ghadir Khum adalah melaknat Abu Bakar dan Utsman. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebut kata thagut mereka maknai senagai Abu Bakar dan Umar.
(suara-islam.com/arrahmah.com)