Minggu, 29 Januari 2012

PERISTIWA BESAR 12 RABIUL AWAL

Tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari bersejarah yang utama bagi umat muslim di seluruh dunia, karena pada hari itulah junjungan kita Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia membawa rahmat bagi seluruh alam (QS Al Anbiya’ : 21).

Beliau dilahirkan di Makkah kira-kira 200 m dari Masjidil Haram pada hari Senin menjelang terbit fajar 12 Rabiul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. kini tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW itu dijadikan perpustakaan “Maktabah Makkah Al Mukarromah”.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW dinamakan “Tahun Gajah” karena pada saat itu para tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan menundukkannya. Mereka datang dengan mengendarai gajah, akan tetapi penyerangan itu gagal karena ALLAH SWT mengirim pasukan berupa “Burung Ababil” dari angkasa dan burung-burung itu menyerbu (menjatuhkan) batu-batu berapi kepada tentara Abrahah sehingga mereka hancur lumat seperti daun kayu yang dimakan ulat.

Sebagaimana firman ALLAH SWT dalam Al Qur’an surat Al-Fiil ayat 1-4.

بسم الله الرحمن الرحيم
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ(1)أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ(2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3)تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ(4)فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ(5
 Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?(1) Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?(2) dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,(3) yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,(4) lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).(5)

PERISTIWA HIJRAH (sampainya Rasulullah di madinah pada 12 Rabiul Awal) Selain 12 Rabiul Awal merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, pada tanggal ini pula Beliau dan Abu Bakar beserta rombongan hijrah dari Makkah menuju Madinah. Dan kedatangan Nabi Muhammad SAW beserta rombongan disambut dengan gembira oleh para penduduk Madinah dan hal itu disambut dengan tasyakuran (pesta) besar. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta rombongan sampai di kota Quba’ (pada saat itu disebut Yasrib) pada hari Isnain 8 Rabiul Awal dan sampai di kota Madinah pada hari Jum’at 12 Rabiul Awal, kemudian pada hari itu Nabi beserta rombongan dan penduduk setempat melakukan sholat Jum’at yang pertama.


PERISTIWA WAFATNYA NABI MUHAMMAD : 12 RABIUL AWAL Wafatnya junjungan besar kita, Muhammad Rasulullah SAW pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H bersamaan 7 Juni 632 M. Baginda wafat di rumah istrinya Aisyah ra dan dikebumikan di Madinah AlMunawaroh.

Selain peristiwa di atas, masih ada banyak peristiwa penting bagi umat Islam di bulan Rabiul Awal diantaranya : 
1. Pelantikan Nabi menjadi Rasul. 
2. Banyak peperangan yang telah terjadi pada zaman Rasulullah diantaranya perang badar, Bawat, ZI Amar (Ghadfan), Bani Annadhir, Daumatul Jandal, dan peperangan Bani Lahyan. 
3. Abu Bakar ra menjadi khalifah pertama menggantikan Rasulullah SAW yang pada saat itu wafat. 
4. Pembukaan Baitul Muqoddis pada tahun 583 H.
5. bersatunya kaum muhajirin dan kaum ansor
6. hari persatuan pertama ditangan abu Bakar Sidik ra setelah rasul saw wafat


Sabtu, 21 Januari 2012

❀ADAB-ADAB MASUK KAMAR MANDI❀

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ 

Kebersihan adalah merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang Maha Suci dan mencintai kesucian. Karena kebersihan dalam islam tidak terpisahkan dengan Iman.

Demikian juga dalam ajaran islam banyak dibahas masalah kebersihan dan kesucian antara lain wudhu,tayamum,mandi dan cara-cara menghilangkan hadast dan najis.

Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat mencintai orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan dan kesucian baik lahir maupun bathin,sebagaimana yang terdapat dalam kandungan Al Quran dan Hadist yaitu : Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222). 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada : ”Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (H.R. Ahmad)
”Islam itu bersih, maka jagalah kebersihan dirimu, sesungguhnya yang akan masuk surga hanyalah orang-orang yang bersih.” (H.R. Baihaqi)

Dengan demikian untuk menjaga kebersihan dan kesucian itu perlu memperhatikan Segala sesuatu tata cara atau adab-adab yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sehingga apa yang kita lakukan itu akan menjadi ibadah dan mendapat ganjaran pahala oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mendatangkan berkah.

Demikian halnya masuk ke kamar mandi akan menjadi nilai ibadah dan tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala’. Sebelum masuk ke kamar mandi ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan yaitu :

ADAB-ADAB MASUK KAMAR MANDI (WC)

1.Membaca Doa. Dalam kitab Shahih Bukhari Muslim dari Anas Radhiyallahu Anhu’bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’disaat memasuki kamar mandi (WC), maka beliau mengucapkan doa berikut : 
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
“Allahumma Innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaaits” “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki dan syetan perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Memasuki kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri 

3. Dianjurkan memakai alas kaki ketika memasuki WC/kamar mandi. 

4. Dianjurkan memakai tutup kepala ketika mandi di dalam WC/kamar mandi, supaya syetan tidak mengotori kita dengan najis. 

5. Jangan berbicara ketika berada di WC/kamar mandi Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu’ bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ bersabda,”Bila dua orang diantara kamu buang air, hendaklah saling membelakangi dan jangan berbicara. Karena sesunguhnya Allah murka akan hal itu.” 

6. Disunnahkan berdehem sebanyak tiga kali setelah buang air kecil,agar semua kotoran keluar. 

7. Tidak boleh menghadap atau membelakangi kiblat, ketika buang air kecil dan besar “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’ bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ Bersabda “Bila kamu mendatangi tempat buang air, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. “(HR. Bukhari dan Muslim) 

8. Tidak boleh menjawab salam ketika berada di dalam WC/kamar mandi 

9. Tidak boleh membawa atau membaca lafadz Allah dan Muhammad atau ayat-ayat Al Quran atau hadist ke dalam WC/kamar mandi 

10. Tidak boleh mandi berduaan di dalam kamar mandi terkecuali suami isteri 

11. Tidak boleh makan dan minum ketika berada di dalam kamar mandi 

12. Berhati-hatilah dengan percikan najis, dalam salah satu hadist “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada :” “Bahwa kebanyakan siksa kubur disebabkan karena tidak berhati-hati ketika beristinja”. 

13. Memakai tabir penghalang agar tidak terlihat orang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada : “Bila kamu buang air hendaklah beristitar (menutup tabir). Bila tidak ada tabir maka menghadaplah ke belakang.”(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah) 

14.Keluar dari WC/kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan. 

15. Membaca Doa setelah keluar kamar mandi (WC): Dalam Hadist shahih dalam kitab Abu Dawud dan Imam At Tirmidzi’bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’mengucapkan doa berikut ini saat beliau keluar dari kamar mandi (WC) :
غُفْرَانَكَ. “Ghufraanaka” “ Ya Allah”..Aku memohon Pengampunan-MU.” 

Selasa, 03 Januari 2012

JUMLAH RAKAAT SEMBAHYANG TARAWIH DAN WITIR


JUMLAH RAKAAT SEMBAHYANG TARAWIH DAN WITIR

1.   Sembahyang Tarawih 2 Rakaat Salam Dilakukan 4 Kali Menjadi 8 Rakaat, Kemudian 3 Rakaat Witirnya
2.   Sembahyang Tarawih 4 Rakaat Salam Dilakukan 2 Kali Menjadi 8 Rakaat, Tiap 4 Rakaat Dengan Satu Tahiyat Akhir Dan 3 Rakaat Witirnya
3.   Sembahyang Tarawih 2 Rakaat Salam Dilakukan 10 Kali Menjadi 20 Rakaat, Dan 3 Rakaat Witirnya
4.   Sembahyang Tarawih 2 Rakaat Dilakukan 18 Kali Mejadi 36 Rakaat Dan Diiringi 3 Rakaat Witirnya
5.   Sembahyang Tarawih 2 Rakaat Dilakukan 20 Kali Menjadi 40 Rakaat Dan 3 Rakaat Witirnya

Demikian Catatan Ringkas Tentang Jumlah Rakaat Sembahyang Tarawih Dan Witir Dan Masih Ada Lain-Lain Lagi.

Oleh Karena Itu Marilah Kita Lakukan Sembahyang Tarawih Dan Witir Dengan Penuh Kesadaran Untuk Menuntut Keridho'an Allah Dan Sebagai Amal Tabungan Untuk Du Hari Kemudian. Maka Beruntung Sekali Kelak Di Hari Kemudian Orang Yang Berat Timbangan Amal Kebaikannya.
Seperti Firman Allah Menjelaskan 

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُفَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Fa Ammaaman Tsaqulat Mawaazinuhuu Fahua Fii'iisyatir-Roodhiah.(Qs Al-qoori'ah Ayat 6 - 7)
Artinya
"Maka Adalah Barang Siapayang Ternyata Menjadi Berat Timbangan Awalnya,Maka Dia Itulah Orang Yang Mendapat Kehidupan Yang Senang."

Dengan Penjelasan Ayat Ini, Nyatalah Di Dunia Ini Tempat Kita Beramal Dan Di Akhirat Kelak Amal Kita Di Timbang Di Mizanul-Amal Maka Isilah Waktu Hidup Kita Dengan Perbanyak Amal Ibadah